Selasa, 26 Februari 2013

Metode Penelitian Dan Pengembangan (Research&Deelopment)


A.    pengertian
Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Sujadi (2003:164) Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah  suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing, adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena­fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena-fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan(applied research). Beberapa penelitian terapan secara sengaja diarahkan pada pengembangan suatu produk, beberapa penelitian lain melakukan pengembangan produk secara tidak sengaja, karena dalam penelitiannya mengandung atau menuntut pengembangan produk. Untuk mengetahui keampuham model pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka, menuntut pengembangan modul atau bahan ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembuatan modul atau bahan ajar yang baik menuntut penelitian pengembangan.
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Sesuatu produk yang baik yang akan dihasilkan apakah itu perangkat keras atau perangkat lunak,
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada bebera­pa metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif, digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: (1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan, (2) kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, Berta pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur manusia, saran-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.
Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba, dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan penyempurnaan-penyem­purnaan.
Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah ada evaluasi (pengukuran), tetapi pengukuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontro dilakukan secara acak atau random. Pembandingan hasil eksperimen men pada kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari produk yang dihasilkan.
Strategi penelitian dan pengembangan banyak digunakan dalam teknologi instruksional atau teknologi pembelajaran yang sekarang lebih difokuskan pada sistem instruksional atau sistem pembelajar­an. Strategi ini banyak digunakan untuk mengembangan model-model: desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model program pembelajaran. Penelitian dan pengembangan juga banyak digunakan untuk mengembangkan bahan ajaran, media pembelajar­an serta manajemen pembelajaran. Penggunakan strategi penelitian dan pengembangan dalam teknologi instruksional banyak diguna­kan dalam pendidikan dan pelatihan bidang industri, bisnis, kemiliteran, teknologi, kedokteran, dll. Pendekatan ini digunakan untuk pengembangan segisoftware, hardware, teknoware maupun manage ware.
Metode penelitian dan pengembangan ini telah banyak digunakan pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bagunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang moderen diproduk dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Tapi juga model ini juga bisa digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen, dan lain-lain.
B.     Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
Menurut Borg dan Gall (1989) ada  langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu an untuk menguji keefektifan produk yang dimaksud. Adapun langkah-langkah penelitian dan pengembangan adalah Sebagai berikut:
1.      Potensi dan masalah
Penelitian ini dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah pada produk yang diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Sebagai contoh sampah dapat dijadikan potensi jika kita dapat merubahnya sebagai sesuatu yang lebih bermanfaat. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui R&D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
2.      Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Studi ini ditujukan untuk menemukan konsep-­konsep atau landasan-landasan teoretis yang memperkuat suatu, produk. Produk pendidikan, terutama produk yang berbentuk model, program, sistem, pendekatan,software dan sejenisnya memiliki dasar-dasar konsep atau teori tertentu. Untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung suatu produk perlu dilakukan kajian literatur secara intensif. Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keter­batasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut.
Produk yang dikembangkan dalam pendidikan dapat berupa perangkat keras seperti alat bantu pembelajaran, buku, modul atau paket belajar, dll., atau perangkat lunak seperti program-program pendidikan dan pembelajaran, model-model pendidikan, kurikulum, implementasi, evaluasi, instrumen pengukuran, dll. Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dikembangkan.
1.      Apakah produk yang akan dibuat penting untuk bidang pendidikan?
2.      Apakah produk yang akan dikembangkan memiliki nilai ilmu, keindahan dan kepraktisan?
3.      Apakah para pengembang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengembangkan produk ini?
4.      Dapatkah produk tersebut dikembangkan dalam jangka waktu yang tersedia?

3.      Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and development bermacam-macam. Sebagai contoh dalam bidang tekhnologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimafaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain untuk memulainya Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.
4.      Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli  yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya.
5.      Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya . maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
6.      Uji coba Produk
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diujicoba. Pengujian dapat dilakukan dengan ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja lama dengan yang baru.
7.      Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat diberlakukan
8.      Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya sistem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9.      Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja.
10.  Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan ligkungan memenuhi. Jadi untuk memproduksi pengusaha dan peneliti harus bekerja sama.
C.    Laporan Penelitian Dan Pengembangan (R&D)
Seperti yang telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D) adalah merupakan metode penelitian yang digunakan untuk  meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefktifan produk tersebut.
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Sistematika laporan adalah sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.      Rumusan masalah
C.      Tujuan
D.     Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
A.      Deskripsi Teoritis
B.      Kerangka Berfikir
C.      Hipotesis (Produk yang Dihasilkan)
BAB III METODE PENELITIAN
A.      Model Pengembangan
B.      Prosedur Penelitian
C.      Populasi dan sampel
D.     Teknik Pengumpulan Data
E.      Instrumen Penelitian
F.       Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.      Desain Awal Produk
B.      Hasil Pengujian Pertama
C.      Revisi Produk
D.     Hasil Pengujian Tahap II  
E.      Revisi Produk
F.       Pengujian Tahap ke III
G.     Penyempurnaan Produk
H.     Pembahasan Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
B.      Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK

D.  Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan (R&D)
1.    Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Untuk Pencapaian Kompetensi Dasar Menganalisis Cara Perpindahan Kalaor
2.    Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar
3.    Pengembangan pola pembelajaran teknologi bagi anak-anak cacat
4.    Pengembangan model pembelajaran program produktif sekolah menengah kejuruan
5.    Pengembangan Bahan Ajar Fisika Interaktif untuk Konsep Pembelajaran Kinematika di Sekolah Menegah Atas.
6.    Pengembangan Modul Cetak Berbasis Kompetensi Pada Konsep Kinematika di Kelas XI SMA/MA .
7.    Pengembangan E-Learning Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang kreatif untuk kelas XI Semester Ganjil
8.    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Berbasis Iman dan Taqwa
9.    Pengembangan modul Limit dan turunan Fungsi Berbasis RME dan TIK di SMAN 2 Sungai Tarab
10.     Pengembangan Multimedia Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Mendorong Perilaku Pro Sosial Siswa di SDIT Alam Yogyakarta

E.    Contoh Laporan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
1.    Judul Penelitian
 Pengembangan Modul Cetak Berbasis Kompetensi Pada Konsep Kinematika di Kelas XI SMA/MA .
2.    Rumusan Masalah
Bagaimana merancang modul agar valid, praktis dan efektif sehingga layak digunakan sebagai salah satu perangkat pembelajaran dalam pembelajaran Fisika di kelas XI di SMA/MA.
3.    Tujuan Penelitian
a). Bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran fisika pada konsep Kinematika yang valid.
b). Bahan ajar dalam bentuk modul yang praktis sehingga mudah digunakan dan dipahami dalam pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
c). Bahan ajar dalam bentuk modul yang efektif sehingga tepat digunakan dalam pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
4.    Metode Penelitian
a)      Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D)
b)      Tahap Penelitian
1.    Tahap studi pendahuluan dengan melakukan pemilihan jenis produk yang akan dikembangkan
2.    Tahap pengembangan desai model dengan membuat prototype produk
3. Tahap validasi sesuai dengan prosedur penelitian
c). Validator
a.    Dosen

Dosen sebagai salah satu pihak yang bertindak sebagai validator adalah dosen jurusan Fisika FMIPA UNP yang bersedia untuk menilai kelayakan bahan ajar yang telah dirancang. Tiga orang dosen ini bertindak sebagai pakar dari pengembangan bahan ajar ini. Tiga Dosen ini terdiri atas pakar materi dan pakar pembelajaran.
b.    Guru mata pelajaran fisika
Guru mata pelajaran fisika yang bertindak sebagai validator pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran fisika di SMA/MA.
c.     Siswa

Siswa yang bertidak sebagai validator pada penelitian ini adalah siswa kelas XI semester 1 SMA Negeri 1 X Koto Singkarak yang terdaftar pada tahun ajaran 2009/2010

5.  Prosedur Penelitian
6.  Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. 
7.  Teknik Analisa Data
Layak atau tidaknya suatu bahan ajar dapat dilihat dari data angket-angket yang digunakan dalam bentuk skala Likert.

Keterangan :
x               =   Rata-rata responden
N              =   Jumlah responden
∑x            =   Jumlah nilai responden
r               =   Nilai kelayakan
Nilai kelayakan media berdasarkan nilai kelayakan pada skala Likert
Penilaian
Nilai
Sangat layak
4,00 – 5,00
Layak
3,00 – 3,99
Kurang layak
2,00 – 2,99
Tidak layak
1,00 – 1,99
  
8.  Hasil Penelitian
1.  Modul Cetak Pembelajaran Fisika
Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar berupa bentuk modul cetak pembelajaran Fisika untuk satu kompetensi.  Modul ini terdiri dari halaman depan (Cover), kata pengantar, daftar  isi, pembatas modul, serta bagian-bagian modul. Adapun bagian-bagian modul tersebut adalah, uraian pencapaian kompetensi, materi, rangkuman, latihan, kunci jawaban latihan, penilaian latihan mandiri, lembar kegiatan siswa, serta sumber & bahan bacaan.
                                   
9.   Uji Validitas, Praktikalitas, dan Efektifitas  Bahan Ajar
a.  Deskripsi dan Analisis Data Angket Uji Kevalidan Kepada Pakar  (Dosen) dan  Kepraktisan Guru Fisika.
Masing-masing responden memberikan nilai kelayakan terhadap modul pembelajaran, dengan rata-rata secara keseluruhan dari 6 responden 80,35,  Nilai kelayakan masing-masing responden dalam rentangan 0-100.
b. Deskripsi dan Analisis Data Angket Uji Keefektifan kepada Siswa
Distribusi jawaban angket  diperoleh melalui hasil perhitungan dimana nilai keefektifan bahan ajar pada tahap uji coba kepada siswa yaitu 4,39 dengan interpretasi nilai Sangat Layak, ini berarti siswa menilai modul telah efektif sebagai bahan ajar pada konsep Kinematika.
10.   Kesimpulan
Pada penelitian pengembangan bahan ajar cetak ini kesimpulan bahwa :
1.    Hasil penelitian yang diperoleh yakni nilai validitas bahan ajar yang meliputi validitas isi, validitas konstruk dan validitas teknis bernilai 3,72  pada tahap uji pakar dengan kriteria valid.
2.    Hasil penelitian mengenai kepraktisan bahan ajar berupa modul  dari penilaian rancangan prototype bahan ajar  yang di uji kepada pakar dapat digunakan dengan revisi kecil atau dengan sedikit revisi, membuktikan bahan ajar telah praktis. Selain itu data mengenai kepraktisan memiliki nilai 4,33 dengan kriteria sangat praktis.
3.    Hasil penelitian mengenai keefektifan bahan ajar ditunjukkan dari respon positif yang diperoleh dari guru dan siswa sebagai pengguna produk. Setelah dilakukan revisi bahan ajar, nilai efektifitas bahan ajar pada tahap uji kepada Guru 4,25 dan kepada siswa 4,39 dengan kriteria sangat efektif. Rata-rata keefektifan modul adalah 4,32 dengan kriteria sangat efektif. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa modul sangat efektif digunakan dalam pembelajaran.

2 komentar:

  1. Minta referensi yang sujadi sama referensi yg langkah penelitian pengembangannya dong. Thankyou

    BalasHapus
  2. Caesars Casino - Mapyro
    Caesars Casino in Las Vegas, NV. 89109 Las 포천 출장안마 Vegas 김제 출장샵 Blvd. 도레미시디 출장샵 South 89109 Las Vegas, 속초 출장마사지 NV 89109. Directions · (702) 770-8000. Call Now · More Info. 광양 출장안마 Hours, Accepts Credit Cards, Accepts

    BalasHapus