A.
pengertian
Metode Penelitian dan Pengembangan (Research
and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Sujadi
(2003:164) Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah
ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Produk tersebut tidak selalu
berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku,
modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga
perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk
pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun
model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi,
manajemen, dll.
Untuk dapat menghasilkan produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk
menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas,
maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal
(bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing, adalah penelitian yang
menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian
dan pengembangan.
Penelitian-penelitian di bidang
pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi
ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomenafenomena
yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian tentang
fenomena-fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian
dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik
pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan(applied research). Beberapa
penelitian terapan secara sengaja diarahkan pada pengembangan suatu produk,
beberapa penelitian lain melakukan pengembangan produk secara tidak sengaja,
karena dalam penelitiannya mengandung atau menuntut pengembangan produk. Untuk
mengetahui keampuham model pembelajaran jarak jauh dibandingkan dengan
pembelajaran tatap muka, menuntut pengembangan modul atau bahan ajar yang akan
digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembuatan modul atau bahan ajar yang
baik menuntut penelitian pengembangan.
Penelitian dan pengembangan
merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar
dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil
penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan penelitian terapan yang bersifat
praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian
dan pengembangan. Sesuatu produk yang baik yang akan dihasilkan apakah itu
perangkat keras atau perangkat lunak,
Dalam pelaksanaan penelitian dan
pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif,
evaluatif, dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif, digunakan dalam
penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang
ada mencakup: (1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan
perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan, (2)
kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, Berta pengguna
lainnya, (3) kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan
penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur manusia,
saran-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.
Metode evaluatif, digunakan untuk
mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan
melalui serangkaian uji coba, dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi,
baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji
coba diadakan penyempurnaan-penyempurnaan.
Metode eksperimen digunakan untuk
menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba
telah ada evaluasi (pengukuran), tetapi pengukuran tersebut masih dalam rangka
pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding. Dalam eksperimen telah
diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok
pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok
kontro dilakukan secara acak atau random. Pembandingan hasil eksperimen men
pada kedua kelompok tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari produk
yang dihasilkan.
Strategi penelitian dan pengembangan
banyak digunakan dalam teknologi instruksional atau teknologi pembelajaran yang
sekarang lebih difokuskan pada sistem instruksional atau sistem pembelajaran.
Strategi ini banyak digunakan untuk mengembangan model-model: desain atau
perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran dan model-model program pembelajaran. Penelitian dan pengembangan
juga banyak digunakan untuk mengembangkan bahan ajaran, media pembelajaran
serta manajemen pembelajaran. Penggunakan strategi penelitian dan pengembangan
dalam teknologi instruksional banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan
bidang industri, bisnis, kemiliteran, teknologi, kedokteran, dll. Pendekatan
ini digunakan untuk pengembangan segisoftware, hardware, teknoware maupun manage
ware.
Metode penelitian dan pengembangan
ini telah banyak digunakan pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik. Hampir
semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor,
pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran,
bagunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang moderen diproduk dan
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Tapi juga model ini juga bisa
digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi,
pendidikan, manajemen, dan lain-lain.
B. Langkah-langkah
Penelitian Pengembangan
Menurut Borg dan Gall (1989) ada
langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang dilakukan
untuk menghasilkan produk tertentu an untuk menguji keefektifan produk yang
dimaksud. Adapun langkah-langkah penelitian dan pengembangan adalah Sebagai
berikut:
1. Potensi dan masalah
Penelitian ini dapat berangkat dari
adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila
didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah pada produk yang diteliti.
Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan meningkatkan
pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga bisa
dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Sebagai contoh
sampah dapat dijadikan potensi jika kita dapat merubahnya sebagai sesuatu yang
lebih bermanfaat. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus
ditunjukkan dengan data empirik.
Masalah akan terjadi jika terdapat
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini dapat
diatasi melalui R&D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu
model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat
ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai
informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Studi ini ditujukan untuk menemukan
konsep-konsep atau landasan-landasan teoretis yang memperkuat suatu, produk.
Produk pendidikan, terutama produk yang berbentuk model, program, sistem,
pendekatan,software dan sejenisnya memiliki dasar-dasar konsep atau
teori tertentu. Untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung
suatu produk perlu dilakukan kajian literatur secara intensif. Melalui studi
literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan,
kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan
secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasannya. Studi literatur juga
diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam
pengembangan produk tersebut.
Produk yang dikembangkan dalam
pendidikan dapat berupa perangkat keras seperti alat bantu pembelajaran, buku,
modul atau paket belajar, dll., atau perangkat lunak seperti program-program
pendidikan dan pembelajaran, model-model pendidikan, kurikulum, implementasi,
evaluasi, instrumen pengukuran, dll. Beberapa kriteria yang harus
dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dikembangkan.
1. Apakah produk yang akan dibuat
penting untuk bidang pendidikan?
2. Apakah produk yang akan dikembangkan
memiliki nilai ilmu, keindahan dan kepraktisan?
3. Apakah para pengembang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengembangkan produk ini?
4. Dapatkah produk tersebut
dikembangkan dalam jangka waktu yang tersedia?
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam produk
penelitian research and development bermacam-macam. Sebagai contoh dalam bidang
tekhnologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimafaatkan untuk kehidupan
manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah,
bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Desain produk harus diwujudkan
dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk
menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain untuk memulainya Desain
sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasya belum terbukti, dan
akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses
kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru
secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara
rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran
rasional, belum fakta lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar
diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui
kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi.
Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan
desain tersebut, berikut keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi
melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya . maka akan dapat diketahui
kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara
memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
6. Uji coba Produk
Desain produk yang telah dibuat
tidak bisa langsung diuji coba dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu,
menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diujicoba. Pengujian dapat
dilakukan dengan ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem
kerja lama dengan yang baru.
7. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang
terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang
lebih baik dari sistem lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja
baru tersebut dapat diberlakukan
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk
berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya
produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata
untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya sistem kerja baru tersebut, tetap
harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih
lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila
dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji
pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja
produk dalam hal ini adalah sistem kerja.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan
apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk
diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi
bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan studi
kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan ligkungan memenuhi. Jadi untuk
memproduksi pengusaha dan peneliti harus bekerja sama.
C. Laporan
Penelitian Dan Pengembangan (R&D)
Seperti yang telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan
pengembangan (research and development/ R&D) adalah merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk
baru, dan selanjutnya menguji keefktifan produk tersebut.
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu
dilampiri dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya.
Sistematika laporan adalah sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan
D.
Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Deskripsi Teoritis
B.
Kerangka Berfikir
C.
Hipotesis (Produk yang Dihasilkan)
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Model Pengembangan
B.
Prosedur Penelitian
C.
Populasi dan sampel
D.
Teknik Pengumpulan Data
E.
Instrumen Penelitian
F.
Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Desain Awal Produk
B.
Hasil Pengujian Pertama
C.
Revisi Produk
D.
Hasil Pengujian Tahap II
E.
Revisi Produk
F.
Pengujian Tahap ke III
G.
Penyempurnaan Produk
H.
Pembahasan Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK
D.
Contoh Judul Penelitian dan
Pengembangan (R&D)
1. Pengembangan Media Pembelajaran
Video Animasi Untuk Pencapaian Kompetensi Dasar Menganalisis Cara Perpindahan
Kalaor
2. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tematik Untuk Siswa
Sekolah Dasar
3.
Pengembangan pola pembelajaran
teknologi bagi anak-anak cacat
4. Pengembangan model pembelajaran program produktif sekolah
menengah kejuruan
5. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Interaktif untuk Konsep
Pembelajaran Kinematika di Sekolah Menegah Atas.
6. Pengembangan Modul Cetak Berbasis Kompetensi Pada Konsep
Kinematika di Kelas XI SMA/MA .
7. Pengembangan E-Learning Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang kreatif untuk kelas XI Semester Ganjil
8. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning Berbasis Iman dan Taqwa
9. Pengembangan modul Limit dan turunan Fungsi Berbasis RME dan
TIK di SMAN 2 Sungai Tarab
10. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk Mendorong Perilaku Pro Sosial Siswa di SDIT Alam Yogyakarta
E.
Contoh Laporan Penelitian dan
Pengembangan (R&D)
1.
Judul Penelitian
Pengembangan Modul Cetak
Berbasis Kompetensi Pada Konsep Kinematika di Kelas XI SMA/MA .
2.
Rumusan Masalah
Bagaimana merancang modul agar
valid, praktis dan efektif sehingga layak digunakan sebagai salah satu
perangkat pembelajaran dalam pembelajaran Fisika di kelas XI di SMA/MA.
3.
Tujuan Penelitian
a). Bahan ajar
dalam bentuk modul pembelajaran fisika pada konsep Kinematika yang valid.
b). Bahan ajar
dalam bentuk modul yang praktis sehingga mudah digunakan dan dipahami dalam
pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
c). Bahan ajar
dalam bentuk modul yang efektif sehingga tepat digunakan dalam pembelajaran
fisika pada konsep Kinematika.
4.
Metode Penelitian
a)
Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian
dan Pengembangan (Research and Development/R&D)
b)
Tahap Penelitian
1. Tahap studi pendahuluan dengan melakukan pemilihan jenis
produk yang akan dikembangkan
2.
Tahap pengembangan desai model
dengan membuat prototype produk
3. Tahap validasi sesuai dengan prosedur penelitian
c). Validator
a.
Dosen
Dosen sebagai salah satu pihak yang bertindak sebagai
validator adalah dosen jurusan Fisika FMIPA UNP yang bersedia untuk menilai
kelayakan bahan ajar yang telah dirancang. Tiga orang dosen ini bertindak
sebagai pakar dari pengembangan bahan ajar ini. Tiga Dosen ini terdiri atas pakar materi
dan pakar pembelajaran.
b.
Guru mata pelajaran fisika
Guru mata pelajaran fisika yang
bertindak sebagai validator pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran
fisika di SMA/MA.
c.
Siswa
Siswa yang bertidak sebagai validator pada penelitian ini
adalah siswa kelas XI semester 1 SMA Negeri 1 X Koto Singkarak yang terdaftar
pada tahun ajaran 2009/2010
5.
Prosedur Penelitian
6. Instrumen
Penelitian
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket.
7. Teknik
Analisa Data
Layak atau tidaknya suatu bahan ajar dapat dilihat dari data
angket-angket yang digunakan dalam bentuk skala Likert.
Keterangan :
x
= Rata-rata responden
N
= Jumlah responden
∑x =
Jumlah nilai responden
r
= Nilai kelayakan
Nilai kelayakan media berdasarkan nilai kelayakan pada skala
Likert
Penilaian
|
Nilai
|
Sangat layak
|
4,00 – 5,00
|
Layak
|
3,00 – 3,99
|
Kurang layak
|
2,00 – 2,99
|
Tidak layak
|
1,00 – 1,99
|
8. Hasil
Penelitian
1. Modul
Cetak Pembelajaran Fisika
Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar berupa bentuk
modul cetak pembelajaran Fisika untuk satu kompetensi. Modul ini terdiri
dari halaman depan (Cover), kata pengantar, daftar isi, pembatas
modul, serta bagian-bagian modul. Adapun bagian-bagian modul tersebut adalah,
uraian pencapaian kompetensi, materi, rangkuman, latihan, kunci jawaban
latihan, penilaian latihan mandiri, lembar kegiatan siswa, serta sumber &
bahan bacaan.
9. Uji
Validitas, Praktikalitas, dan
Efektifitas Bahan Ajar
a. Deskripsi
dan Analisis Data Angket Uji Kevalidan Kepada
Pakar (Dosen) dan Kepraktisan Guru
Fisika.
Masing-masing responden memberikan nilai kelayakan
terhadap modul pembelajaran, dengan rata-rata secara keseluruhan dari 6
responden 80,35, Nilai kelayakan
masing-masing responden dalam rentangan 0-100.
b. Deskripsi dan
Analisis Data Angket Uji Keefektifan
kepada Siswa
Distribusi jawaban angket diperoleh
melalui hasil perhitungan dimana nilai
keefektifan bahan ajar pada tahap uji coba kepada siswa yaitu 4,39 dengan
interpretasi nilai Sangat Layak, ini berarti siswa menilai modul telah
efektif sebagai bahan ajar pada konsep Kinematika.
10. Kesimpulan
Pada penelitian pengembangan bahan ajar cetak ini kesimpulan
bahwa :
1.
Hasil penelitian yang diperoleh
yakni nilai validitas bahan ajar yang meliputi validitas isi, validitas
konstruk dan validitas teknis bernilai 3,72 pada tahap uji pakar dengan
kriteria valid.
2.
Hasil penelitian mengenai
kepraktisan bahan ajar berupa modul dari penilaian rancangan prototype
bahan ajar yang di uji kepada pakar dapat digunakan dengan revisi kecil
atau dengan sedikit revisi, membuktikan bahan ajar telah praktis. Selain itu
data mengenai kepraktisan memiliki nilai 4,33 dengan kriteria sangat praktis.
3.
Hasil penelitian mengenai
keefektifan bahan ajar ditunjukkan dari respon positif yang diperoleh dari guru
dan siswa sebagai pengguna produk. Setelah dilakukan revisi bahan ajar, nilai
efektifitas bahan ajar pada tahap uji kepada Guru 4,25 dan kepada siswa 4,39
dengan kriteria sangat efektif. Rata-rata keefektifan modul adalah 4,32 dengan
kriteria sangat efektif. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa modul sangat efektif
digunakan dalam pembelajaran.
Minta referensi yang sujadi sama referensi yg langkah penelitian pengembangannya dong. Thankyou
BalasHapusCaesars Casino - Mapyro
BalasHapusCaesars Casino in Las Vegas, NV. 89109 Las 포천 출장안마 Vegas 김제 출장샵 Blvd. 도레미시디 출장샵 South 89109 Las Vegas, 속초 출장마사지 NV 89109. Directions · (702) 770-8000. Call Now · More Info. 광양 출장안마 Hours, Accepts Credit Cards, Accepts