BAB
14
VALIDITAS
DAN RELIABILITAS PENELITIAN KUALITATIF
A.
Pengertian
Uji keabsahan
data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan
realibilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil
penelitian adalah, valtt, reliabel, dan objektif. Validitsa merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada obyekpenelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh peneliti.dengan demikian data yang valid adalah data” yang
tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
sesunggunya terjadi pada obyek peneliti. Kalau dalam obyak peneliti terdapat
warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna merah; kalau dalam obyek
penelitian para pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti melaporkan bahwah
pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai
dangan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak
valid.
Terdapat dua macam validitas
penelitian, yaitu ada validitas internan dan validitas ekternal . Validitas internal
berkenana dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka
data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja
pegawai. Penelitian menjadi tidak valid, apa bila yang ditemukan motivasi kerja
pegawai.
Validitas ekternal berkenaan dengan
derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan
pada populasi dimana sampel tersebut diambil. bila sampel representatif,
instrumen penelitian valid dan releabel, cara mengompulkan dan anlisis data ” sumber,
maka penelitian akan memiliki validitas ekternal yang tinggi.
Obyetivitas berkenaan dengan ” derajad
kesepakatanatau “interpersonal agreement” antara banyak orang terhadap suatu
data. Bila dari 100 orang, terhadap 99
orang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek penelitian itu,
sedangkan yang satu orang menyatakan warna lain, maka data tersebut adalah data
yang obyektif. Obyektif disini lawannya subyekti. Data yang obyektif akan cendrung
valid, walaupun belum tentu valid. Dapat terjadi sesuatu data yang disepakati
banyak orang belum tentu valid, tetapi yang disampaikan sedikit orang malah
lbih valid. Sebagai conto terdapat 99 orang menyatakan bahwa A bukan pencuri
(obyektif). Dan satu menyatakan bahwa A adlah pencuri (subyektif). Ternyata
yang betul adalah pernyataan satu orng, karena yang 99 orang tersebut
temen-temen si A yang sama-sama pencuri, sehingga menyatakan si A bukan pencuri.
Dalam penelitian kuantitatiaf,
untuk mendapatkan data yang valid, releabil dan obyektif, maka penelitian
digunakan dengan menggunakan instrumen yang valid dan releabel, dilakukan pada
sampel yang mendekati jumla populasi dan pengompulan serta analisis data
dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk
mendapatkan data yang valid dan releabel yang diuji validitas dan
reliabilitasnya adalah instrumin penelitiannya, oleh karena itu susunan
stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada
aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
Dalam penelitian kualitatif, temuan
atau data dapat dinyatakan valid apabila tiadak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
ditiju, tetepi perlu diketahui bahwa kebenaran realita data menurut penelitian
kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi
manusia, dibentuk dalam dri sesorang vsebagai hasil proses mental tiap individu
dengan berbagai latar belakangnya. Oleh karena itu bila terdapat 10 peneliti
dangan latar belakang yang berbeda meneliti pada obyek yang sama akan
mendapatkan 10 teman, dan semuanya dinyatakan valid, kalau apa yang ditemukan
itu tidak berbeda dengan kenyataan yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek
yang diteliti dalam obyek yang sama peneliti yang berlatar belakang manajemen,
antropologi, sosiologi, kedokteran, tiknik dan sebainya
Pengertian reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif, sangat berbeda dengan reliabilitas dalam penelitian
kualitatif.hal ini terjadi karena terdapat perbedaan pradikma dalam melihat
realitas, selain itu, cara meleporkan penelitian bersifat ideosyneratic dan
individualistik, selalu berbeda dari orang perorang. Tipe peneliti memberi
laporan menurut bahasa dan jaln piliran sendiri.
A. Pengujian validitas dan reliabilitas
kualitatif
Dalam
pengojian keabsahan, metode penelitian kualitatif mengunakan yang berbeda
dengan penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut istilah ditunjukkan pada
tabel 14. 1 berikut.
Tabel.14.1
Perbedaan
istilah dalam pengujian
keabsahan data antara metode kualitatif dan kuantitatif
Asek
|
Metode kualitatif
|
Metode
kuantitatif
|
Nilai
kebenaran
|
Validitas
internal
|
Kredibilitas(credibility)
|
penerapan
|
Validitas
ekternal
(generalisasi)
|
Transferability/keteralihan
|
konsistensi
|
Reliabilitas
|
Auditabiliti, dependabiliti
|
naturalitas
|
obyetivitas
|
Comfirmabiliti(dapat dikomfirmast)
|
Jadi uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji, credibiliti (validityas interbal ), transferability (validitas
ekternal), dependability (releabilitas),
dan comfermability(obyetivitas).
1.
Uji
kredibilitas
Bermacam-macam cara pengojian
kredibilitas data ditunjukkanpada gambar 14.2. berdasarkan gamber tersebut
terlihat bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian, diskusi dengan teman sejawab, antara lain kasus
negatif.
a)
Perpanjangn
pengamatan
Mengapa dengan perpanjangan
pengamatan akan dapat meningkatkan penelitian kembali kelapangan, mwlakukan
pengamatan, wawancara kercayaan/kreadibilitas data? Dengan perpanjang
pengamatan berarti lagi dengan sumber data yang perna ditemui maupun yang
baru. perpanjangn pengamatan ini perarti
hubngan peneliti dengan narasumber akan semkin terbentu rapport, semakin
akrap(tidak ada jarak lagi), semakin terbukti, saling mempercayai sehingga
tidak ada imformasi yang disembunyekan lagi. Pada tahap awal peneliti memasuki
lapangan, peneliti masi dianggap orang asing, masi dicurigai, sehingga
imformasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masi banyak
yang dirahasiyakan. berapa lama perpanjangn ini dilakukan, akan sangat
tergantung pada keadaan, keluasan dan kepastian data. Kedalaman artinya apkah
peneliti ingin menggali data sampai pada tingkat makna. Makna berarti data yang
di balik yang tampak. Yang tampak orang sedang menangis, tetapi sebenarnya dia
tidak sedih tetapi mala sedang bahagi. Keluasan berarti, banyak sedikitnya
imformasi yang diperoleh. Dalam perpanjangn pengamatan untuk mengoji
kreadibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap
data yang telah diperoleh, apa data yang diperoleh itu setelah dicek kembali
kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak, bilah setelah dicek kembali ke
lapangan data suda benar berarti kredibel, maka wakyu perpanjangn pengamatan
dapat diahiri.
b)
Meningkatkan
ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti
melakukankan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara
tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara
pasti dan sistematis. Sebagai conto melihat sekelompok masyarakat yang sedang
olah raga pagi. Mengapa dengan meningkatkan ketekunan dapat meningkatkan
kredibilitas data? Meningkatkan ketekunan itu ibarat kitamengecek soal-soal,
atau makala yang telah dikerjakan, ada yang salah satu tidak. Dengan
meningkatkan katekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali
apakah data yang telah ditemukan itu
salah atau tidak. Dengan demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka,
peneliti dapat memberikan diskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa
yang diamati.sebagai bekal peneliti untuk menigkatkan ketekunan dengan cara
membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau
dokumentasi-dokumintasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.
c)
Triangulasi
Triangulation
is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data
according to the convergence of moltiple data sources or moltiple data
collection procedurres (wilian wiersma, 1986).
Triangulasi dalam pengujian
kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara. Dan berbagai waktudengan demikian terdapat triangulasi sumber,
trangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
1.
Triangulasi
sumber
rngiualasi sumber untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberap asumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data
tentang daya kepemimpinan seseorang, maka pengompulan data pengujian data yang
telah diperoleh dilakukan kebawahan ke bawahan yang dipimpin,ke atasan yang
menugasi , dan keteman kerja yang merupakan kelompok kerjasama.
2.
Triangulasi
teknik
Triangulasi
teknik untu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang derbeda. Misalnya data diperoleh
dengan wawancara, lalu dicek dengan opservasi, dokumentasi atau kuesioner.
3.
Triangulasi
waktu
Triangulasi juga sering mempengaruhi
kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawncara dipagi hari
saat nara sumber masi segar belum banyak masalah, akan memberikan data yang
lebih valid sehingga lebih kredibel.
d)
Analisis
kasus negatif
Kasus
negatif adalah kasus yang tidak sesuai
atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Mengapa dengan
analisis kasus nigatif akan dapat meningkatkan kredibilitas data? Melakukan
analisis kasus nigatif bersrti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan
dengan data yang tela ditemuka. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau
bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan meruba
temuannya.
e)
Mengunakan
bahan
referensi
Yang
dimaksud
menggunakan referensi di sini adalah
adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman
wawancara.
Referensi:
Lexi J.
Moleong, M.A., Metodologi Penelitian Kualitatif, PT REMAJA ROSDA KARYA, Bandung:, 2002.
Sugiyono, Metode Penelitian
Administrasi, CV.ALFABETA, Bandung ,2006.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta.
Gregory, Robert J. 2000. Psycological Testing: History, Principles
and Aplications. Boston: Allyn and Bacon
Gronlund., dan Linn. 1990. Measurement
and Evaluation in Teaching. Sixth Edition. New York: Macmillan Publishing
Company
Tidak ada komentar:
Posting Komentar